-->

Kisah Tangan Gajah Seorang Bocah India

Dunia
Image: Barcroft India
Kisah Tangan Gajah Seorang Bocah India - Kaleem, seorang bocah asal India, yang saat ini sedang ditangani oleh para dokter, setelah kedua tangannya membengkak dan tumbuh semakin besar.

Menurut Dailymail, Kaleem yang berumur 8 tahun ini memiliki tangan seberat 8 kilogram serta berukuran 13 inci dari dasar hingga ujung jari tengahnya. Penggemar olah raga cricket ini tidak mampu melakukan banyak tugas sehari-hari termasuk mengikat tali sepatunya, bahkan dalam hidupnya sehari-hari dia sering diganggu dan dijauhi.

"Saya tidak mau pergi sekolah, karena guru saya mengatakan bahwa tanganku menakuti murid-murid lainnya. Banyak diantara mereka mengganggu dan menjauhi. Mereka sering mengatakan mau memukuli saya dan mereka sungguh melakukannya, mereka mengejar dan memukuli saya", ungkap Kaleem.

"Saya kesulitan dalam memakai baju, mengancingkan baju saya dan memakai celana. Tapi saya juga takut dokter mengoperasi saya, karena dokter akan membuat saya tidak sadar, lalu mengoperasi tangan saya. Saya tidak takut dengan suntikan, operasi kecil saya rasa tidak mengapa".

Dengan pendapatan yang sangat kecil, orang tuanya berusaha keras mendapatkan pertolongan untuk anak mereka, namun sampai saat ini masih gagal. Orang tua Kaleem yang memiliki penghasilan £15 perbulan, tidak mampu berbuat banyak terhadap kondisi anak mereka.

Ibu Kaleem mengetahui ada yang aneh dengan Kaleem sejak lahir, namun dia tidak bisa berbuat banyak.

Dunia
Image: Barcroft India
"Saat dia lahir, tangannya berukuran 2 kali ukuran normal. Tangannya besar dan jarinya panjang. Awalnya telapak tangan berukuran kecil, namun seiring waktu, tangannya membesar, telapak tangannya pun ikut membesar", kata ibu Kaleem.

Ayahnya, Shamim, yang bekerja sebagai buruh, merasa khawatir kalau anaknya tidak akan bisa hidup mandiri dan dia menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada Kaleem.

"Dia kesulitan makan sendiri karena ukuran tangannya, jadi kami harus menyuapinya. Kaleem menggunakan 2 jari untuk mengambil sesuatu seperti gelas. Kami ingin membawanya ke rumah sakit, namun dengan kondisi keuangan seperti ini sangat sulit, bahkan istri saya harus mengemis", ungkap Shamim kepada berita lokal.

"Bahkan pada saat saya berusaha memasukkannya ke sekolah, kepala sekolah memberikan surat yang mengatakan bahwa pihak sekolah tidak mau bertanggung jawab jika anak-anak lain takut dengan kondisi tangan Kaleem atau mengganggu dan menertawainya".

Orang tua Kaleem hanya mampu membawanya ke dokter lokal, namun harapan mereka segera pupus. Dr. Ratan, direktur rumah sakit lokal mengatakan bahwa, sejauh pengalamannya, ini merupakan kasus yang langka. Dia belum pernah menemui kasus dimanapun mengenai ukuran tubuh yang membesar dan itu hanya terjadi pada tangan Kaleem.

"Sampai kita dapat melakukan tes medis secara lengkap, kita tidak dapat mengetahui apa yang menjadi penyebabnya. Selain kondisi tangannya, kesehatannya secara menyeluruh tidak ada masalah. Namun dengan kondisi tangannya tersebut, berpengaruh pada peningkatan tekanan pada sistem cardiovascular dan itu dapat memperpendek umurnya", ungkap Dr.Ratan.

Dr. Krishan Chugh, kepala pediatrics dari the state of the art Fortis Memorial Research Institute in Gurgaon, Delhi, juga dibuat bingung setelah melihat kondisi Kaleem. Namun dia yakin bahwa Kaleem dapat disembuhkan.

"Yang diderita oleh Kaleem adalah lymphangioma atau hamartoma. Kondisi ini sangat langka dan tanpa pemeriksaan serta tes yang tepat, saya tidak dapat memberikan kepastian mengenai kondisi Kaleem", jelas Dr. Krishan.


Lymphangioma adalah kondisi lymphatic sistem yang menyebabkan pembengkakan ektrim dan menyebabkan pembesaran pada anggota tubuh di bagian tertentu saja. Sedangkan Hamartoma adalah tipe tumor saat tubuh menghasilkan kelebihan jaringan.

Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh dokter, orang tua Kaleem memiliki harapan untuk anak mereka dan sedang mengusahakan mengumpulkan uang untuk pengobatannya. Walaupun sampai saat ini mereka belum menemukan hasil, namun mereka yakin akan ada jalan keluar bagi kehidupan normal anak mereka.

Tidak ada komentar