Image: Youtube |
Penduduk setempat menemukan diri mereka dibanjiri dengan kawanan serangga bersayap kecil yang menempel di dinding, trotoar dan hampir di segala sesuatu di sudut kota, demikian laporan yang dilansir oleh The National Weather Service.
Secara taksonomi, lalat capung adalah sejenis serangga yang berasal dari Ordo Ephemeroptera. Ephemeroptera berasal dari bahasa Yunani yang artinya 'hidup singkat', dan pteron yang berarti 'sayap'.
Larva lalat capung dapat hidup di air selama bertahun-tahun. Namun, saat mereka hidup menjadi seekor individu dewasa, lalat capung hanya mampu bertahan hidup secara singkat, mulai dari 30 menit sampai dengan 1 hari tergantung jenisnya.
Satu-satunya fungsi utama seekor individu dewasa adalah untuk kawin dan kemudian bertelur sebelum akhirnya meninggal, membuka jalan bagi gelombang lalat capung berikutnya untuk melakukan hal yang sama setelah mereka siap untuk muncul di masa depan.
Saat ini, ada sekitar 2.000 spesies yang berbeda dari lalat capung yang telah diidentifikasi di enam benua.
►Play Video
×
Meskipun umumnya tidak berbahaya bagi manusia, lalat capung dapat menjadi masalah ketika mereka mulai berkerumun di sepanjang jalan, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Beberapa bangunan atau kantor-kantor juga dapat berakhir dengan penutupan hari kerja dengan begitu banyaknya serangga yang beterbangan dan menempel, sehingga membuat orang-orang tidak mampu untuk mendapatkan akses.
Tidak ada komentar